Ketika Lenteraku Mulai Redup
Pagi
yang begitu cerah, matahari bersinar terang dari ufuk timur, seolah ikut menyambut hari pertamaku di
sekolah baru. Namaku
Nur Indah Kurniasari, akrab disapa Indah. Tidak terasa saat ini usiaku sudah 13 tahun, dan aku sekarang duduk
di kelas VII, SMP (Sekolah Menengah Pertama). Aku sekolah di SMPN 1 Taliwang, kabupaten Sumbawa barat, provinsi
Nusa Tenggara Barat.
Awal yang cerah, namun, mengundang kabut
hitam pekat. Dari sinilah kisah perihku dimulai.
***
Pada
suatu hari, sekolahku mengadakan kegiatan kemah bakti gerakan pramuka yang
dilaksanakan dari tanggal 11 sampai dengan tanggal 15 Agustus tahun 2009
tempatnya di Kemutar Telu Center (KTC) Kantor Bupati Sumbawa Barat, Kecamatan
Taliwang, kabupaten Sumbawa Barat.
Karena
tertarik, aku pun ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Ketika
tiba di lokasi perkemahan, dengan penuh semangat, kami pun segera mendirikan
tenda.
Tidak
lama kemudian tiba-tiba, tubuhku terasa
lemas dan sakit, wajahku terlihat pucat, seluruh persendianku membengkak, dan
terasa sangat nyeri, serta timbul bercak-bercak merah pada kulitku.
“Kamu
kenapa Indah..?” tanya temanku.
“Aku
tidak tahu, tiba-tiba aku merasa lemas..!” jawabku
Disaat
orang tua dan adikku datang menemuiku.
“Astagafirullah…
kamu kenapa nak..? Apa yang terjadi
denganmu..? Kenapa badanmu membengkak…?”
Tanya mama.
“Sakit
ma..!” jawabku merintih kesakitan.
Orang
tuaku pun langsung membawaku ke dokter umum untuk di periksa. Disaat aku memeriksa
ke dokter, celakanya dokter malah memvonisku terkena penyakit cikungunya, aku
pun diberi obat untuk itu.
Keesokan
harinya tubuhku mendadak panas. Aku mengira hanya panas biasa dan aku diberi
obat penurun panas, tiga sampai lima lapis selimut pun tidak mampu membuat
badanku hangat.
“Dingin ma..!” kataku menggigil kedinginan.
Mamaku menjadi panik.
“Tenang nak, ya Allah apa yang sedang terjadi
pada anakku …!” ucap mama sambil menangis.
Setelah beberapa jam panasku pun turun. Alhamdulillah…!!!
***
Beberapa minggu
kemudian...
Keesokan paginya..
“Kakak bangun, bukannya sekarang Kakak
sekolah..?” ucap adikku membangunkanku.
Aku pun tidak menjawab…
Entah mengapa, tubuhku terasa sangat lemas,
ternyata penyakit itu datang lagi, disetiap sendiku membengkak kembali dan
terasa sangat nyeri, membuatku tak dapat duduk, untuk membengkokkan kakiku aku
butuh perjuangan yang sangat besar, bahkan untuk berjalan pun aku tidak mampu,
aku hanya mampu berbaring lemah di atas tempat tidurku.
“Mama,,,” teriak adikku memanggil mama.
Mama pun terkejut dengan teriakan itu, dengan
penuh rasa panik dan penasaran mama pun berlari kearah sumber suara itu.
Saat mama membuka pintu kamarku.
“Maaaa….!” Jawabku sedih.
Mama terkejut melihat aku yang begitu lemas…
“Ayah..ayah…!” mama berteriak memanggil ayah.
Ingin aku
menangis karena tak mampu menahan rasa sakit ini. Namun, air
mataku ini tidak akan ku biarkan terjatuh, karena aku tidak ingin melihat orang
tuaku, saudara-saudaraku dan orang-orang yang berada disekelilingku ikut
bersedih.
Aku mencoba untuk
menutupi rasa sakitku dengan memperlihatkan sebuah senyuman kebohongan, senyuman yang
tak pantas mereka lihat.
Ku pandang wajah
mama yang telah di basahi oleh air mata yang mengalir dipipinya.
“Biarkan rasa
sakit ini hanya aku yang rasakan, aku akan sembunyikan perih ini” ucapku dalam hati.
Awalnya aku
mengira hidupku hanya
sampai disini. Namun, kekuasaan Allah Swt membuatku tetap bertahan dari
deritaku yang amat pedih, yang begitu membuatku tersiksa.
***
Beberapa bulan kemudian…
Saat itu awalnya bulan Ramadhan,
Alhamdulillah… Kedaanku semakin lama semakin membaik. Aku pun menyambut bulan
suci ramadhan dengan penuh semangat, semuanya berjalan indah dengan senyuman.
Namun,, tidak lama kemudian di akhir
bulan ramadhan tubuhku jatuh sakit lagi.
“Ya Allah betapa berat cobaan yang engkau
berikan ini..!” ucapku dalam hati.
Dua hari setelah hari raya Idul fitri aku
dibawa ke Mataram untuk diperiksa lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya aku
alami saat ini.
Perjalanan yang dihiasi penuh oleh rasa
penasaranku tentang penyakit yang aku alami saat ini…
Sesampainya di Mataram aku langsung dibawa ke
RSRSM (Rumah Sakit Risa Sentra Medika) yang ada di jl. Pejanggik cakranegara,
Mataram. Aku pun diperiksa dan diputuskan untuk di rawat inap.
“Astagafirullah halazim…! Aku takut..!!”
itulah yang ku ucapkan dalam hati kecil ini.
“Dag..dig..dug”,
begitulah suara jantungku berdegup kencang
saat benda tajam
itu (suntikan) akan menusuk
tanganku.
Tidak terasa sudah
satu hari aku di rawat di rumah sakit ini, dan keesokan paginya dokter datang menemuiku untuk melihat keadaanku.
“Keadaanmu sudah mulai membaik nak”. Ucap
dokter Farid, spesialis penyakit dalam.
Dari hasil
pemeriksaan dokter, aku dinyatakan
menderita penyakit reumatik. Aku pun diberi obat untuk penyakitku ini.
Hanya kejenuhan yang aku rasakan, ingin segera
keluar dari rumah sakit ini…
Setelah beberapa minggu aku dirawat, akhirnya
aku di perbolehkan pulang.
Namun, tidak sampai satu minggu aku mampu bertahan
di rumah.
“Cabut saja nyawaku, akhiri saja hidupku,, obat yang di berikan, tidak ada artinya bagiku, tidak ada perubahan sedikit pun di dalam
diriku,” ucapku dalam hati.
Astagafirullah…… apa yang telah aku piirkan,,,
Aku sakit lagi dan kembali lagi ke rumah sakit.
Dokter menjadi bingung dengan penyakit
yang ku derita ini.
“Ini sangat misterius..! Penyakit ini sangat
sulit untuk di deteksi !” ucap dokter kepada ayahku.
“Jadi, apa yang harus kami lakukan, dok?” tanya ayah.
Dokter pun
mengambil keputusan untuk memeriksa sampel darahku ke Surabaya.
Setelah empat hari aku di rumah sakit, akhirnya hari yang ku tunggu-tunggu tiba, aku diperbolehkan
pulang.
Beberapa minggu aku di Mataram rasa rinduku
dengan teman-teman dan tanah kelahiranku mulai tak dapat terbendung oleh
hatiku. Saatnya aku pulang ke Taliwang, kota dimana aku dilahirkan.
Hari demi hari ku lalui dengan canda tawa,
keadaanku pun sudah membaik, aku sangat senang dan bahagia.
“Terima kasih ya Allah SWT karena engkau telah
mengabulkan doa hamba ini dan terima kasih buat orang tuaku yang telah memompa
semangatku, memberiku perhatian yang penuh serta kasih sayang yang begitu besar
untukku.” Ucapku.
***
Tiga minggu kemudian, orang tuaku mendapat
kiriman surat dari pos.
“Permisi bu,, apa benar ini rumahnya Nur Indah
Kurniasari..?” Tanya tukang pos.
“Ya benar pak.. !” jawab mama.
“Ini ada kiriman dari Rumah Sakit Risa Sentra Medika, Mataram..!” ucap tukang pos sambil memberikan sebuah
surat kepada mama.
“Terima kasih pak..!” ucap mama.
Mama pun segera memberikan surat itu kepada
ayahku. Dengan penuh rasa penasaran orang tuaku segera membuka surat itu, dan
setelah itu, raut wajah mama dan ayah berubah seketika. Pandangannya kosong,
dan tak sadar air mata mama keluar lagi.
Orang tuaku tidak memberi tahuku tentang
penyakit yang aku derita ini, mereka menyembunyikannya dariku.
“Ada apa ini..??” ucapku dalam hati.
Keesokan harinya aku tidak sengaja mendengar
perbincangan ayah dan mama, mereka menyebutkan kata “LUPUS”, awalnya itu biasa saja bagiku.
Namun, yang membuat aku bertanya-tanya, mereka
selalu membicarakan kata LUPUS itu dengan raut wajah sedih. Aku jadi penasaran
dan aku pun beranikan diri untuk menanyakannya kepada mamaku.
‘’LUPUS itu apa sih,,,??” tanyaku kepada mama.
Dengan sekejap raut wajah mama berubah dan
menjawab pertanyaanku dengan terbata-bata.
“LUPUS itu adalah nama film dahulu yang
berkisahkan tentang anak muda yang sering mengunyah permen karet” jawab mama.
Aku bukan anak kecil lagi, aku merasa ada
sesuatu yang mama sembunyikan dariku. Aku jadi penasaran dan mencari tahu
sendiri tentang si kata misterius itu. LUPUS..LUPUS..dan LUPUS, kata yang
selalu menghantui fikiranku.
Keesokan harinya aku mencurigai kalau LUPUS
itu adalah nama penyakit yang sedang aku derita saat ini. Aku mencoba memancing mama untuk mau
memberitahukan yang sebenarnya, kalau LUPUS
itu adalah nama penyakit
yang sedang ku derita saat ini.
Dengan tidak sengaja mamaku juga mengatakan
hal yang sama dengan apa yang sedang ku pikirkan.
Dari itulah aku mendapatkan jawaban yang sebenarnya, ternyata apa yang ku
curigai itu benar.
Bingung, bingung dan aku masih tetap tidak
mengerti.
Aku pun segera masuk ke dalam kamarku dan
mulai berfikir, sementara pertanyaan-pertanyaan yang menjadi temanku berfikir
saat itu mulai mendesakku untuk mencari tahu tentang LUPUS itu.
“LUPUS itu penyakit apa ya..?? Kenapa aku bisa
terkena penyakit misterius ini..?? Dari mana dia berasal..?? Dan yang paling
penting, mengapa orang tuaku menyembunyikannya dariku..??” Tanyaku.
Aku pun membaca surat hasil uji labolatorium.
Saat hasil diagnosis tercatat kalimat
“TERSERANG PENYAKIT SLE (Systemic Lupus Erythematosus)”, aku hanya terdiam dan bingung, karena aku
tidak mengerti dengan penyakit ini.
“Ini penyakit apa yah..?” tanyaku kepada orang
tuaku.
“Tenang nak, penyakit ini tidak akan lama kok,
setelah kamu minum obat pasti juga akan sembuh !” ucap mama menenangkanku.
Om Rudin dan Bi’ Emi, yaitu saudara dari
mama, menyarankan
untuk membawaku berobat ke Jakarta. Orang tuaku pun setuju.
Seminggu kemudian aku dibawa berobat ke Jakarta bersama keluarga. Setibanya di Jakarta aku
dibawa ke (RSPI) Rumah Sakit Pondok Indah yang ada di
Jl. Metro Duta, Jakarta Selatan, disana aku di tangani
oleh dokter Bambang Setyohadi Sp.PD,Kr, beliau sangat ramah.
Pertemuan awalku dengan Dr. Bambang. Aku di periksa oleh beliau secara
keseluruhan.
“Agar lebih yakin dan tidak salah dalam
mengambil keputusan, saya akan mengambil sampel darah Indah untuk di uji di
labolatorium !” ucap dokter.
Setelah sampel darahku di ambil, kami pun
menunggu hasilnya. Aku pun duduk di kursi ruang tunggu dengan penuh rasa
gelisah, sambil menggerak-gerakkan kaki kiri dan kanansecara bergantian,
penasaran dengan hasilnya membuat aku tak dapat duduk tenang. Sesekali aku
mondar mandir karena tak sabar menunggu.
Setelah beberapa jam menunggu, hasilnya pun keluar, dokter mengatakan bahwa aku terkena penyakit LUPUS.
“Itu penyakit apa, dok..? Kami baru
mendengarnya..!” Tanya ayahku.
“Dalam istilah kedokteran, penyakit ini
dikenal dengan sebutan Systemic Lupus Erithematosus (SLE). Penyakit Lupus menyerang
pada sistem kekebalan tubuh manusia secara berlebihan. LUPUS merupakan penyakit yang kronik
(menahun). Pada manusia yang normal, system kekebalan tubuh biasanya
akan membuat antibody yang fungsinya melindungi tubuh dari berbagai macam
serangan virus, kuman, bakteri, maupun benda asing yang masuk
ke dalam tubuh. Sedangkan, pada penyakit LUPUS, produksi antibody yang seharusnya normal
berubah menjadi berlebihan. Akibatnya, antibody ini tidak lagi berfungsi untuk
menyerang virus, kuman, bakteri, dan benda asing lainnya, namun justru menyerang
system kekebalan dan jaringan tubuhnya sendiri. Tidak mudah untuk mengenali
LUPUS, karena kehadirannya tidak disertai tanda-tanda yang khas
seperti penyakit yang lain. Pada awal mulanya penyakit ini datang
tidak mudah diketahui, bahkan oleh dokter sekali
pun. LUPUS
sering dikatakan sebagai penyakit seribu wajah, karena gejalanya yang
sangat beragam, kadang menyerupai demam tinggi dan kadang juga seperti cikungunya, reumatik maupun
tifus. Sejak dulu sampai sekarang LUPUS masih dianggap penyakit misterius.
Meskipun penyakit ini sudah terdeteksi selama 150 tahun lebih, namun belum
diketahui secara pasti penyebab dan cara pembunuhannya secara tuntas. Selama
ini, upaya yang dilakukan tim medis, hanya sebatas menekan dan mengurangi
gejala LUPUS agar tidak kambuh, dan juga hingga sekarang ini belum ada ditemui
dokter yang ahli atau spesialisasi dalam bidang penyakit LUPUS ini. Bahkan,
rumah sakit yang khusus menangani penyakit seribu wajah ini belum tersedia. Penyakit
Lupus
merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Penyakit ini setara dengan
penyakit Kanker, banyak yang meningal dunia karena mengidap penyakit ini. Biasanya jika gejala yang muncul adalah suhu tubuh yang meningkat,
pasien akan segera mendatangi dokter umum. Ketika suhu tubuh tidak juga turun,
si pasien akan segera menghubungi dokter penyakit dalam, tanpa dilakukan
pemeriksaan medis yang akurat dan dokter akan memberikan obat antibiotic.
Padahal, penyakit yang diderita si pasien belum tentu juga disebabkan karena
infeksi. Si pasien LUPUS pun bisa menderita radang ginjal, radang jantung, atau
radang otak. Si pasien penyakit seribu
wajah ini, seringkali tidak mampu mengingat kejadian-kejadian yang pernah
dijalani sebelumnya. Kini, sekitar 80% hingga 90% pasien
LUPUS mampu menikmati hidup lebih dari sepuluh tahun setelah di diagnosis terkena penyakit LUPUS. Bahkan, berkat
keajaiban dari ALLAH SWT, pasien LUPUS
ada yang kembali menjalani hidupnya secara normal. Jadi, saya yakin Indah pasti
bisa melawan penyakit ini”, jelas dokter.
“Astagafirullah halazim ! Jadi apa yang harus
kita lakukan dok..?” ucap om Rudin terkejut.
“Ya Allah, nak !” ucap mama menangis dan
memelukku.
“Tenang ma..!” ayah menenangkan mama.
“Kami akan memberikan obat pencegah rasa sakit
agar LUPUS tidak kambuh dan merajarela di dalam tubuh !” jawab dokter.
Ruangan yang tadinya indah dan nyaman, kini
berubah menjadi menyeramkan. Semuanya terkejut dan suasana pun brubah
menjadi tidak karuan, mama menangis, ayah dan yang lainnya terkejut, sementara
aku terdiam membisu, tak ada satu kata pun yang keluar dari bibir ini.
“Ya
allah ternyata itu semua benar, apa yang harus ku lakukan..??” ucapku dalam
hati.
Disaat itu juga semuanya terasa gelap, apa yang harus
aku lakukan..??, langit seakan runtuh,
bingung, cemas, takut, marah, kesal, frustasi dan luapan emosi yang tak mampu ku bendung. Bahkan,
hingga stressku muncul. Rasa takut akan
kematian segera datang menghantuiku.
“Perjalanan
hidup yang ku lalui selama ini apakah hanya akan di akhiri dengan deraian
derita..?” rintihanku..
Rasanya ingin aku lepas dari dia si
perusak itu, si penghancur hidupku, si penghapus jalan kebahagiaanku, ingin
rasanya aku pergi jauh meninggalkannya.
Namun,
apalah dayaku, itu semua tak mungkin dapat ku lakukan, walaupun bisa, dokter
berkata bahwa kemungkinan untuk pergi jauh dari dia itu sangat kecil. Aku hanya
bisa meminta, memohon, berdoa dan berharap kepada Allah SWT akan datang
keajaiban-Nya untukku.
Masa depan yang terentang di depanku pun
seakan hilang entah kemana, seakan terbang begitu saja tertiup oleh angin deritaku, lenyap begitu saja tersihir oleh tongkat kesedihanku dan bahkan terhapus begitu saja
tersirami oleh air mataku.
“Ambil saja nyawaku..!! Akhiri saja
hidupku..!! Aku kehilangan arah. Bantu aku ya Allah SWT. Dimana
tempat berseminya petunjuk dari engkau untuk hambanya-Nya yang tak berdaya ini..??” ucapku.
“Istigfar nak,,!” ucap ayah.
“Ini cobaan dari Allah, kita harus bisa
melewatinya, tidak ada penyakit yang
tidak ada obatnya,, ndah !” ucap Bi’ Emi.
Dokter berusaha untuk menenangkanku.
“Ketika
kamu harus berjalan berdampingan dengannya maka kamu pun harus tahu, siapa, apa
dan bagaimana LUPUS itu, kamu harus
membuatnya tertidur, karena, jika dia terbangun maka dia akan mengamuk dan
memberontak, dan kamu juga yang akan dirugikan, dengan mudah LUPUS akan menyerang organ tubuh, seenaknya dan
semaunya saja memberontak di dalam tubuh, amukannya yang demikian dahsyat
membuat banyak penderita penyakit ini tidak mampu melewatinya, kamu harus bisa”
ucap dokter kepadaku.
“Siapa
pun tentu tak ingin menjalani hidupnya di dunia ini dengan kesakitan, apalagi
harus berdamai dan bersahabat dengan LUPUS hingga maut menjemput. Begitu juga
dengan aku” jawabku.
“Sabar nak, ini cobaan dari Yang Maha Kuasa ! kita
harus buktikan bahwa kita mampu melewatinya.!” Ucap ayah menenangkanku.
Hari demi hari, detik demi detik dan siang
berganti malam hingga berganti lagi menjadi siang, aku berharap ini hanya mimpi
burukku dan aku ingin bangun dari tidurku ini. Namun, itu semua nyata, tak ada
perubahan setitik pun.
“Ya Allah..!! Berilah aku petunjukmu, berilah kesembuhan
kepada hambamu ini, angkatlah dia dari tubuh ini, buanglah jauh-jauh dariku, jauhkanlah dia dariku. Apakah tidak ada hal lain yang dapat
ku lakukan ..?? Apakah hidup ini hanya sampai disini..?? Apakah lebih baik mati
dari pada harus hidup berdampingan dengannya...??
Tapi, aku sadar
engkau ada,, walau dia bersemayam dalam tubuh ini, aku
tidak akan berputus asa, aku harus berjuang, aku tak akan menyerah, aku tak
akan berhenti sampai disini, aku akan tetap bertahan demi cita-citaku, demi
orang tuaku, demi adik-adikku, demi sahabat-sahabatku dan demi semua orang yang
ada di sekelilingku, karena aku tahu jalanku masih panjang dan di ujung jalan ini, aku
yakin akan ada cahaya yang terang benderang yang akan membawaku menuju pintu kebahagiaan, karena aku tahu, Allah tidak
akan memberi cobaan kepada hambanya jika hambanya tidak mampu melewatinya.
Karena aku tahu tidak
ada manusia yang dapat menentukan takdirnya. Tidak ada juga manusia yang dapat bertanya akan apa yang terjadi
dalam hitungan detik kedepan dalam hidupnya” ucapku.
***
“Pantangan-pantangan yang harus kamu patuhi
adalah, tidak boleh steres dan frustasi, tidak boleh banyak pikiran, tidak
boleh menanggung beban kerja secara berlebihan, tidak boleh memakai obat
tertentu dan disarankan untuk konsultasikan terlebih dahulu jika memakai obat
baru, tidak boleh olahraga yang
berlebihan, dan hal yang sangat penting adalah
tidak boleh terpapar sinar matahari secara langsung” ucap dokter.
Aku diberi obat untuk penyakitku, dan dokter
berkata bahwa aku harus minum semua
obat itu dalam jangka waktu yang cukup panjang, bisa dibilang seumur hidup, tapi aku tidak percaya karena aku tahu
segala penyakit pasti ada obatnya.
Berbagai jenis obat telah ku rasakan, pahit
manis obat telah menyatu dalam tubuh ini. Sedangkan efek samping dari obat itu
sendiri, yaitu rambut rontok, penglihatan akan terganggu dan akan terasa rabun,
dan yang membuatku sedih adalah bentuk
wajah akan berbentuk seperti bentuk bulan dan pipi akan terlihat gendut, itu
semua sangat berat buatku.
“Apakah sisa umurku harus dihiasi dengan derita
ini..?” ucapku.
“Wajahmu bisa kembali normal, begitu pun pada kulitmu. Biasanya, pasien LUPUS yang masuk pada tahap remisi
terapi pengobatan, tubuhnya bisa kembali membaik. Namun, tidak seluruhnya akan
kembali normal. Adakalanya setelah memasuki masa remisi, tetap ada bagian-bagian
tubuh yang meninggalkan bekas bercak di wajah” ucap dokter kepadaku.
***
Tidak terasa, sudah dua minggu aku menjalani pengobatan
di Jakarta, saatnya kami
pulang ke Taliwang, aku kangen sama temen-temen, kangen sama keluarga dan
kangen sama semuanya.
Kami pun pulang ke Taliwang. Dan
alhamdulillah kondisiku semakin membaik.
Ketika tiba di Taliwang, aku pun istirahat
selama seminggu dan kembali masuk sekolah seperti biasanya.
***
Dua bulan telah berlalu…
Pagi yang beritu cerah.
Kokok ayam jantan mengeluarkan suara jantannya, kicau burung-burung itu
menyanyikan nada yang merdu.
Aku terbangun dan kusambut
pagiku dengan canda tawa bersama keluargaku. Dalam suasana yang hangat itu, tiba-tiba,
tubuhku terasa lemas, bergerak sedikit saja jantungku berdebar
begitu kencang, untuk melangkah dengan jarak lima meter saja aku tidak sanggup
dan aku terlihat begitu pucat.
“Aaaaaaaaaaa,,,,,” teriakanku merintih kesakitan.
Sementara kedua orang tuaku terkejut melihat kondisiku.
“Astagaaaa Indah,,,kamu kenapa, nak…???” Tanya mama
kepadaku.
Aku pun dilarikan ke
Mataram hari itu juga. Saat itu juga dunia terasa begitu gelap.
Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi, sementara mamaku terus,, terus dan terus menangis.
Tak ada satu kata pun yang aku keluarkan.
“Ya Allah,, kuatkanlah
anakku, bantulah dia dalam melawan deritanya…!!” ucap
mamaku memohon kepada Allah SWT.
“Allah pasti membantu Indah ma,, Allah tidak
akan diam jika melihat hambaNya merintih kesakitan, kamu yang kuat ya ma…” ucap
ayah menenangkan mamaku.
Dalam perjalanan, ku
pandangi wajah mama dan ayah yang tenggelam oleh air mata yang terus mengalir
membasahi pipi mereka. Entah mengapa, aku sangat membenci air mata itu, aku
tidak ingin mereka bersedih, aku akan buktikan kepada semuanya kalau aku kuat
yang walau sebenarnya aku lemas.
Sementara aku masih tetap
lemas, tak mampu berbuat apa-apa.
“Indah sayang,,,, kamu yang kuat yah nak…” ucap mama dalam memelukku.
“Kamu
harus kuat ndah…”
ucap ayahku.
Kendaraan ini
terus memusatkan pikirannya dengan tujuannya, demi sebuah nyawa yang
tak berdaya, sementara kondisiku semakin memburuk.
Aku rasa malaikat israilku
datang mendekatiku dan aku semakin terasa dekat dengannya.
“Aku lelah,, aku ingin
tidur,, tolong jangan halangi aku. Ya Allah,,, inikah akhir dari hidupku…??
Jika benar,, maka tuntunlah hambaMu ini melewati
jalan terindah menuju surgaMu.
Namun, jika salah,, maka bantulah dan kuatkanlah hamba dalam melewati
detik-detik kepahitan ini” ucapku dalam hati kecilku.
Setelah beberapa jam
menempuh perjalanan, aku pun tiba di Mataram dan aku langsung di larikan ke
rumah sakit, dokter pun langsung memeriksaku.
“Sebaiknya anak Bapak dan Ibu segera dirawat, dia sangat kekurangan banyak darah, dan harus
segera mendapatkan pertolongan karena kondisinya sangat
lemah…!!” ucap dokter.
“Lakukan yang terbaik
dok..!!” ucap ayahku.
“Namun sayang pak, di
rumah sakit ini, semua kamar pasien telah terisi penuh oleh pasien, bagaimana
kalau untuk sementara ini anak Bapak dan Ibu kami tempatkan di
ruang bersalin saja, anak ini harus segera ditolong…!!” ucap dokter.
“Tidak masalah dokter..” ucap mamaku.
Dalam kondisi yang lemas
tidak berdaya, hadir sebuah senyum kecil dari sudut bibirku.
“Memangnya aku ini ibu-ibu
yang mau melahirkan…” gurauku kepada mama.
Untuk melakukan transfusi darah, harus dilakukan uji sampel
terlebih dahulu dan telah terbukti bahwa aku memiliki golongan darah O.
“Mohon maaf Bapak,
Ibu, rumah sakit ini sedang kehabisan stok darah yang bergolongan O, kami pun
telah berusaha mencari ke rumah sakit lain dan ke PMI. Namun hasilnya pun sama,
disana juga sedang kehabisan stok darah yang sama
dengan golongan darah Indah,,,!!” ucap dokter.
“Golongan darah saya O,
dok…” ucap mama dan ayahku.
Dan dokter pun mengambil
darah ayahku. Dengan kondisiku yang telah kaku dan membiru, membuat semua orang
semakin panik. Lagi-lagi pipi mama yang lembut itu mulai basah dengan
air matanya.
Setelah usai darah ayahku
diambil, dengan segera, dokter memasukkan darah tersebut ke dalam tubuhku.
Oksigen
pun dipasangkan. Rasa sakit yang luar biasa ku rasakan.
“Ya Allah SWT, dengan cara bagaimana lagi aku harus
menahan rasa sakit ini..?? HambaMu ini lelah, hidup dalam situasi tanpa harapan, hidupku
rasanya tinggal menghitung jari...!! Anugrahkanlah aku cintaMu, turunkanlah
pertolongan kepada hambaMu ini yang sedang merintih kesakitan melawan kejamnya
hidup…!! Beginikan takdir hidupku, ya Allah…?? Selalu tersiksa karena penyakit
ini, utuskanlah cahaya penerangMu untuk menerangi hidupku yang
masih terasa gelap karena derita ini, ini terlalu pedih ku rasakan, aku
serahkan hidup dan matiku hanya kepadaMu ya Allah, yang semata-mata ingin
mengabdi hanya kepadaMu, pandanglah hambaMu disini ya Allah, berbaring lemah, mengharap
pertolongan dan keajaiban dariMu…” ucapku merintih dalam hati.
Sementara
air mata mamaku terus mengalir… mengalir dan mengalir membasahi pipi lembutnya.
“Kamu
yang kuat, jangan mau kalah sama
penyakit”
ucap ayah menyemangatiku.
Transfusi darah dilakukan
dan setelah satu kantong darah telah masuk dalam tubuhku, aku menjadi bertenaga
kembali.
Keadanku mulai membaik
namun, setelah beberapa jam, keadaanku turun drastis dan aku begitu lemas. Sementara yang sempat
terdengar olehku, hanyalah
suara mama yang berteriak memanggil dokter.
“Indah…Indah…Dokter…Dokter…”
teriak mamaku.
“Sebaiknya ibu tenang,
kami akan berusaha melakukan yang terbaik…” ucap dokter.
“Tenang ma,, Indah pasti
baik-baik saja..!!” ucap ayah menenangkan mamaku.
Empat
kantung darah telah masuk ke dalam tubuhku. Keadaanku pun mulai membaik.
Sedikit demi sedikit, hidupku semakin
lama semakin terasa terang.
Semakin dekat cahaya itu, malaikat izrailku semakin terasa
jauh denganku. Apakah aku telah berhasil melawan malaikat mautku…?? Apakah aku
menang melawan malaikat izrailku..?? aku tidak percaya bahwa aku mampu
mengalahkannya.
Semakin
lama keadaanku semakin membaik. Syukur Alhamdulillah ku panjatkan kepada Allah
SWT, Sang pencipta langit dan bumi, Sang penggenggam setiap nyawa mahlukNya,
yang menentukan takdir setiap umatNya.
“Terima
kasih ya Allah, tiada kata yang mampu ku ucap, selain berterima kasih,
memanjatkan puji syukur kepadaMu atas pertolonganMu, terima kasih karena engkau
telah mendengar dan mengabulkan doa hamba” ucapku.
Langit pun kembali
bersinar cerah, suara kokok ayam jantan mulai terdengar lagi, dan suara kicau
burung-burung itu melanjutkan nada merdunya yang sempat kehilangan bait-bait
liriknya kerena tertutup oleh kabut hitam pekat.
Kini hidupku terasa
sangat.. sangat dan saaangaaaat terang, kabut hitam itu telah pergi.
Alhamdulillah
aku pun sembuh dan kembali pulih.
Setelah beberapa minggu aku dirawat di rumah sakit,
akhirnya aku diperbolehkan pulang oleh dokter. Betapa senangnya hatiku. Aku
menghirup udara luar yang begitu segar.
“Akhirnya aku dapat merasakan kembali segarnya udaraMu ya Allah,
terima kasih karena engkau masih memberiku kesempatan untuk tetap merasakan
indahnya bumiMu…” ucapku.
“Syukur Alhamdulillah kamu kembali sehat seperti sediakala,
mama sangat senang nak..!!” ucap mama memelukku.
“Terima kasih dokter..!” ucap mama dan ayahku.
“Sama-sama, tanpa bantuan dari Allah, ini semua tidak akan
terjadi” ucap dokter.
Akhirnya
aku sembuh dan kembali beraktifitas seperti sebelumnya, canda tawa pun mulai
terbentuk lagi di bibirku.
Kebahagiaan yang sempat layu karena tertutup oleh kabut
hitam pekat, kini telah tumbuh kembali di tengah-tengah keluargaku. Namun tidak
dengan LUPUS itu, dia tetap bersemayam dalam tubuh ini.
***
Setelah berbulan
bulan aku minum obat yang telah diberikan oleh dokter Bambang, perubahan pada
mukaku telah mulai nampak, muka ku yang dahulu, dengan muka ku yang sekarang ini begitu
jauh berbeda. Mukaku berubah drastis.
Setelah
dua minggu di
Mataram, kami pun pulang ke Taliwang.
Keesokan paginya aku masuk sekolah.
Rasa rindu dengan sahabat-sahabatku telah
terobati. Namun, efek dari pengobatan yang harus aku jalani selama ini, telah
mengubah hampir separuh perjalanan hidupku.
Yang pertama,
berubahnya penampilan ku, seperti munculnya tanda kemerahan pada ke dua pipi
ku, pada kening, dan hidung.
Obat-obat yang ku
gunakan menyebabkan wajahku terlihat bulat seperti bulan, berat badanku
bertambah, kakiku membengkak dan rambutku rontok, aku sedih karena setibanya
aku di sekolah, sebagian temanku mengejekku, karena keadaanku yang gendut,
mereka mencemooh, membicarakan, menertawakan dan menjauhiku, aku pun sedih dan
menangis.
“Mengapa mereka tega berbuat begitu
kepadaku..?? Mengapa mereka tega menjauhiku..?? Penyakit ini kan tidak menular..!!”
ucapku sambil menangis.
Begitulah
kelakuan mereka kepadaku seterusnya. Namun, kata-kata dari mereka juga membuat aku
sadar tentang artinya
kesabaran.
“Dengan keterbatasaan yang sekarang aku miliki
membuat aku berbeda dari mereka,,,” ucapku menangis.
“Ya.. kamu memang berbeda Indah, kamu jauh
lebih kuat dari pada mereka, kamu memiliki apa yang
tidak mereka miliki, kamu masih memiliki hati tapi mereka sudah tidak memiliki
hati,, semangat indah, kami selalu ada untukmu,,” sahabat-sahabatku mencoba menenangkanku dan mencoba
menghiburku.
Aku berusaha kuat dan tetap tegar. Aku tidak
menghiraukan perkataan dan ejekan mereka.
”Aku tidak ingin orang melihatku dengan penuh
rasa aneh, aku tidak ingin teman-teman mengejekku karena mukaku yang aneh ini.
“Aku
tidak boleh malu, takut, minder dan frustasi dan aku harus focus belajar demi
cita-citaku” ucapku.
Yang kedua, berubahnya kemampuan fisik.
Setelah mengetahui bahwa LUPUS telah besemayam
dalam tubuh ini, aku merasa terisolasi dan frustasi, tak tahu mengapa aku
menjadi sensitive dan emosional.
Aku tidak bisa aktif lagi dalam kegiatan luar
lapangan karena aku harus menghindari sengatan sinar matahari.
Dulu aku sangat senang bermain ke pantai
bersama keluarga, namun sekarang tidak
bisa lagi. Aku tidak bisa lagi olahraga
di luar lapangan. Aktivitas yang ku lakukan sekarang mulai terbatas.
“Namun, aku bersyukur karena masih diberi
kesempatan merasakan segarnya udaraMu ya Allah..” ucapku dalam hati.
Dan Alhamdulillah semakin lama aku semakin
membaik. Dan aku berharap lupus itu tidak lagi menggangguku.
AMIN YA ROBBAL ALAMIN.
***
Sumpah sedih. awalnya ngk nangis , cz nya malu krna bacanya rame-rame bareng temen-temen, tapi ngk kerasa air mata keluar sediri . temen-temen juga pada nangis semua
BalasHapusSelamat jalan indah,,semoga tenang d surga Allah,,aamiinn
BalasHapusudah meninggal indahnya?
HapusSelamat jalan indah,,semoga tenang d surga Allah,,aamiinn
BalasHapusSelamat jalan indah, semoga tenang di alam sana
BalasHapusjujur kamu rivalku yang sebenarnya,di smp aku tetap ketinggalan dengan kamampuan seni mu, aku selalu di bawahmu waktu itu, selalu kamu yg di tunjuk oleh guru seni untuk mengikuti lomba melukis maupun seni lainnya untuk mewakili smp negeri 1 taliwang dalam ajak seni, sempat dalam hati ku untuk berfikir untuk bisa melewati kemampuanmu.tapi aku hapus semua keinginanku karena aku ingin bisa berkembang sendiri dan kita pun sering membuat tugas bareng2 di rumahmu, dan yg paling aku ingat ialah saat kita ikut lomba membuat mading di sekolah untuk mekali kelas IX 4 dan akhirnya kita bisa meraih juara 3 dalam perlombaan itu, aku sngat senang sekali waktu itu bisa bekerja sama denganmu dalam kegiatan seni dan seterussnya kamu, aku dan sani julian ttp menjadi orang yg selalu tampil di setiap tugas seni di kelas,. aku dan teman2 kangen sama itu semua indah,. kamu lah seniman perempuan yg hebat di mataku kamu yg telah banyak memberiku pengalaman berkarya karena setiap kegiatan seni, atau pun perlombaan pasti kamu sertakan nama kami. selamat jalan seniman masa SMPku semoga kamu bisa melihat kami dari surga sana.
BalasHapusjujur kamu rivalku yang sebenarnya,di smp aku tetap ketinggalan dengan kamampuan seni mu, aku selalu di bawahmu waktu itu, selalu kamu yg di tunjuk oleh guru seni untuk mengikuti lomba melukis maupun seni lainnya untuk mewakili smp negeri 1 taliwang dalam ajak seni, sempat dalam hati ku untuk berfikir untuk bisa melewati kemampuanmu.tapi aku hapus semua keinginanku karena aku ingin bisa berkembang sendiri dan kita pun sering membuat tugas bareng2 di rumahmu, dan yg paling aku ingat ialah saat kita ikut lomba membuat mading di sekolah untuk mekali kelas IX 4 dan akhirnya kita bisa meraih juara 3 dalam perlombaan itu, aku sngat senang sekali waktu itu bisa bekerja sama denganmu dalam kegiatan seni dan seterussnya kamu, aku dan sani julian ttp menjadi orang yg selalu tampil di setiap tugas seni di kelas,. aku dan teman2 kangen sama itu semua indah,. kamu lah seniman perempuan yg hebat di mataku kamu yg telah banyak memberiku pengalaman berkarya karena setiap kegiatan seni, atau pun perlombaan pasti kamu sertakan nama kami. selamat jalan seniman masa SMPku semoga kamu bisa melihat kami dari surga sana.
BalasHapusjujur kamu rivalku yang sebenarnya,di smp aku tetap ketinggalan dengan kamampuan seni mu, aku selalu di bawahmu waktu itu, selalu kamu yg di tunjuk oleh guru seni untuk mengikuti lomba melukis maupun seni lainnya untuk mewakili smp negeri 1 taliwang dalam ajak seni, sempat dalam hati ku untuk berfikir untuk bisa melewati kemampuanmu.tapi aku hapus semua keinginanku karena aku ingin bisa berkembang sendiri dan kita pun sering membuat tugas bareng2 di rumahmu, dan yg paling aku ingat ialah saat kita ikut lomba membuat mading di sekolah untuk mekali kelas IX 4 dan akhirnya kita bisa meraih juara 3 dalam perlombaan itu, aku sngat senang sekali waktu itu bisa bekerja sama denganmu dalam kegiatan seni dan seterussnya kamu, aku dan sani julian ttp menjadi orang yg selalu tampil di setiap tugas seni di kelas,. aku dan teman2 kangen sama itu semua indah,. kamu lah seniman perempuan yg hebat di mataku kamu yg telah banyak memberiku pengalaman berkarya karena setiap kegiatan seni, atau pun perlombaan pasti kamu sertakan nama kami. selamat jalan seniman masa SMPku semoga kamu bisa melihat kami dari surga sana.
BalasHapusSemoga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
BalasHapusSlmat jln indah..smga tnang di sna...smga mndptkn yg trbaik disisi allah.swt@amin..
BalasHapusBetapa beruntungnya aq sempat membaca tulisan Indah. Yg mungkin ini tulisan terakhirnya... Smoga in sya Allah, Indah mendapat rumah terbaik di Sana. Aaamiiinnn ya Rabbal'alamiiinnn...
BalasHapusSaya jg menderita penyakit ini. Saya pikir, blog ini bs jdi motivasi utk kami yg msh bs bertahan. Tpi sungguh mengagetkan krn ternyata Indah sudah tiada T-T
Betapa beruntungnya aq sempat membaca tulisan Indah. Yg mungkin ini tulisan terakhirnya... Smoga in sya Allah, Indah mendapat rumah terbaik di Sana. Aaamiiinnn ya Rabbal'alamiiinnn...
BalasHapusSaya jg menderita penyakit ini. Saya pikir, blog ini bs jdi motivasi utk kami yg msh bs bertahan. Tpi sungguh mengagetkan krn ternyata Indah sudah tiada T-T
wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
BalasHapuskunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
http://goldengamatemasmitoha.com/pengobatan-alopecia-areata/
Assalamualaikum slm sejahtera warga group๐ข
BalasHapus๐ Sy nk mintak tolong viralkan berita baik ni ye๐ข๐
1) Ni berkenaan kisah hidup pesakit kanser stage 1-stage 4 yg mengambil penawar dengan hanya produk yg berpatutan harga nya tapi kesannya setanding ubat harga mahal, tetapi rawatan hospital jgn lari,tetap wajib diteruskan,kedua2 rawatan amat bermanfaat.
Boleh hubungi terus pengasas dia & cerita direct kt dia kita sakit apa dn lain2 ๐๐ผ En Mohd Zuhairi- 017 468 7570
2)Dah ramai yg merasa kesan yg positif dengan penawar beliau yg berunsurkan ubatan bahan semulajadi yg selamat diambil,walaupn bahan semulajadi tetapi penawarnya mpunyai kesan yang pantas.
Sesuai juga untuk penyakit kanser yg sudah merebak disamping rawatan hospital๐๐ป
3)Pencipta penawar jus ini dh banyak berdepan dengan pesakit2 kanser,ade ramai yg dh merasa kesan yg baik,yg sembuh selari dgn rawatan doktor,penawar yg amat menyokong penyakit berat dan ringan.
4) Selain drp penyakit kanser pon blh juga mengambil penawar semulajdi ini sbg rawatan alternatif yg mnyokong dlm proses penyembuhan spt penyakit:
- Denggi &Kencing Tikus( Ada testimoni
Batu Karang, Gastrik, dimana pesakit minum jus & rawatan doktor, ada kesan dalam 3 hari)
- Gout, Kencing Manis (berperanan menambahkan zat2 tubuh badan, menguatkan pertahanan badan melawan penyakit.memperlahankn prtumbuhan pnyakit)
- Masalah Keputihan
- Darah Tinggi
- Buah Pinggang
5) Jus ini berperanan menambahkan zat2 tubuh badan, menguatkan pertahanan badan melawan penyakit.memperlahankn prtumbuhan pnyakit
-Sy share mlalui
pgalaman sy sdri yg mengikuti pkembangan pjuang2 kanser ni,sy sdri pon gna produk dia (penawar jus) dh 3thn.
Jdi skg ni sy rsa perlu share brita ni buat smua spaya msih ade hrapan bg mreka yg tcari2 pnawar smpingan bg pyakit knser yg tpat .disamping itu TDAK MENGABAIKAN RAWATAN DOKTOR ANDA YA.๐ช๐ผ
Nnti klau nk ikhtiar dgn pnawar beliau, dan sdah mcuba ,blh la join group whatsApp pjuang2 knser,bleh la knal2 psakit die yg dh smbuh mcm yg sy knl antaranya
~~~~
▪ Pn. Hayati abd Hamid- Pensyarah Knan UITM, knser pyudara stage 4.
Skg dh shat wlaupun prnah diberitahu doktor yang beliau hnya mampu btahan stahun sj utk hdup.setia dgn pnawar khusus en. zuhairi ini.
Beliau mngarang sbuah naskah/buku yg mgisahkn pngalaman beliau sepanjang perjuangannya melawan kanser dengan mengambil penawar jus ini sbg slah satu rawatan alternatif selari dengan rwatan doktor (nk buku nti blh order)
~~~~
▪Adik Luqman -kanser GIST-Anoerectal Tumor
Skg sudah sembuh dr knser. pnawar jus ini diambil selari dgn rwatan hospital.
~~~~
▪Adik Izzat b.muhd Ariffin ,kanser Lymphoma stage 4 skg dh sembuh
Guru nya mberitahu beliau x prnah nmpak sperti pengidap knser tahap 4, krana sntiasa nmpak cergas dngan pgambilan jus yg mmberi tnaga dan mrawat.Beliau mngambil pnawar jus ni dr knser thap 4 shingga smbuh tnpa mninggalkn jus dan rwatan hospital.
~~~~
▪Nani Faiza - knser Usus Thap 4 dan tlh mrebak ke hti, setia mrawat dgn penawar jus ini tnpa ptus asa,skg dh hmpir smbuh spenuh nye. sel knser sdah tiada.
~~~~
Dan ramai lg yg dh sembuh dr kanser leukimia dll yg guna penawar jus ini,ini kenyataan bkn rekaan.nti blh pm sdri testimoni2 td tu ye๐
Jadi saya mintak pd sape2 yg ada sakit kanser, Call atau terus wasap Pengasasnya sendiri ok๐๐ป
En. Mohd Zuhairi - 017468 7570
๐Yg penting ramuan penawar jus semulajadi ini MAMPU DIBELI dan
In sya Allah mujarab mudah mudahan aaminn
NOTE :
BalasHapusKebanyakan pesakit2 yg mengambil penawar jus ini tetap meneruskan temujanji doktor masing2....tidak boleh tinggal kan rawatan hospital utk melihat perubahan penyakit mereka...walau bagaimana pun..mereka mengatakan terdapat perbezaan jika membuat rawatan hospital ketika bersama2 mengambil jus ini dan dgn tidak mengambil nya.. jus ini diteruskan oleh mereka apabila kesan nye mereka tidak rasa sakit teruk semasa rawatan hospital dan kekal cergas bertenaga dan menambah selera makan terutama nya semasa rawatan kimo.
- Ia bukan lah jus rawatan yg memanaskan badan anda. Ia BUKAN HERBA YG MEMANASKAN BADAN dan ia merupakan herba yang amat perlu di miliki oleh setiap pesakit..
Call order wasap@call- En mohd zuhairi- 0174687570
๐kalau wasap lambat balas(biasa nya sebab ramai yg wasap dia.)
Tp nanti dia akn blas jugak yer..
#sharepadayangmemerlukan
#sharing is caring
Assalamualaikum slm sejahtera warga group๐ข
BalasHapus๐ Sy nk mintak tolong viralkan berita baik ni ye๐ข๐
1) Ni berkenaan kisah hidup pesakit kanser stage 1-stage 4 yg mengambil penawar dengan hanya produk yg berpatutan harga nya tapi kesannya setanding ubat harga mahal, tetapi rawatan hospital jgn lari,tetap wajib diteruskan,kedua2 rawatan amat bermanfaat.
Boleh hubungi terus pengasas dia & cerita direct kt dia kita sakit apa dn lain2 ๐๐ผ En Mohd Zuhairi- 017 468 7570
2)Dah ramai yg merasa kesan yg positif dengan penawar beliau yg berunsurkan ubatan bahan semulajadi yg selamat diambil,walaupn bahan semulajadi tetapi penawarnya mpunyai kesan yang pantas.
Sesuai juga untuk penyakit kanser yg sudah merebak disamping rawatan hospital๐๐ป
3)Pencipta penawar jus ini dh banyak berdepan dengan pesakit2 kanser,ade ramai yg dh merasa kesan yg baik,yg sembuh selari dgn rawatan doktor,penawar yg amat menyokong penyakit berat dan ringan.
4) Selain drp penyakit kanser pon blh juga mengambil penawar semulajdi ini sbg rawatan alternatif yg mnyokong dlm proses penyembuhan spt penyakit:
- Denggi &Kencing Tikus( Ada testimoni
Batu Karang, Gastrik, dimana pesakit minum jus & rawatan doktor, ada kesan dalam 3 hari)
- Gout, Kencing Manis (berperanan menambahkan zat2 tubuh badan, menguatkan pertahanan badan melawan penyakit.memperlahankn prtumbuhan pnyakit)
- Masalah Keputihan
- Darah Tinggi
- Buah Pinggang
5) Jus ini berperanan menambahkan zat2 tubuh badan, menguatkan pertahanan badan melawan penyakit.memperlahankn prtumbuhan pnyakit
-Sy share mlalui
pgalaman sy sdri yg mengikuti pkembangan pjuang2 kanser ni,sy sdri pon gna produk dia (penawar jus) dh 3thn.
Jdi skg ni sy rsa perlu share brita ni buat smua spaya msih ade hrapan bg mreka yg tcari2 pnawar smpingan bg pyakit knser yg tpat .disamping itu TDAK MENGABAIKAN RAWATAN DOKTOR ANDA YA.๐ช๐ผ
Nnti klau nk ikhtiar dgn pnawar beliau, dan sdah mcuba ,blh la join group whatsApp pjuang2 knser,bleh la knal2 psakit die yg dh smbuh mcm yg sy knl antaranya
~~~~
▪ Pn. Hayati abd Hamid- Pensyarah Knan UITM, knser pyudara stage 4.
Skg dh shat wlaupun prnah diberitahu doktor yang beliau hnya mampu btahan stahun sj utk hdup.setia dgn pnawar khusus en. zuhairi ini.
Beliau mngarang sbuah naskah/buku yg mgisahkn pngalaman beliau sepanjang perjuangannya melawan kanser dengan mengambil penawar jus ini sbg slah satu rawatan alternatif selari dengan rwatan doktor (nk buku nti blh order)
~~~~
▪Adik Luqman -kanser GIST-Anoerectal Tumor
Skg sudah sembuh dr knser. pnawar jus ini diambil selari dgn rwatan hospital.
~~~~
▪Adik Izzat b.muhd Ariffin ,kanser Lymphoma stage 4 skg dh sembuh
Guru nya mberitahu beliau x prnah nmpak sperti pengidap knser tahap 4, krana sntiasa nmpak cergas dngan pgambilan jus yg mmberi tnaga dan mrawat.Beliau mngambil pnawar jus ni dr knser thap 4 shingga smbuh tnpa mninggalkn jus dan rwatan hospital.
~~~~
▪Nani Faiza - knser Usus Thap 4 dan tlh mrebak ke hti, setia mrawat dgn penawar jus ini tnpa ptus asa,skg dh hmpir smbuh spenuh nye. sel knser sdah tiada.
~~~~
Dan ramai lg yg dh sembuh dr kanser leukimia dll yg guna penawar jus ini,ini kenyataan bkn rekaan.nti blh pm sdri testimoni2 td tu ye๐
Jadi saya mintak pd sape2 yg ada sakit kanser, Call atau terus wasap Pengasasnya sendiri ok๐๐ป
En. Mohd Zuhairi - 017468 7570
๐Yg penting ramuan penawar jus semulajadi ini MAMPU DIBELI dan
In sya Allah mujarab mudah mudahan aaminn
NOTE :
BalasHapusKebanyakan pesakit2 yg mengambil penawar jus ini tetap meneruskan temujanji doktor masing2....tidak boleh tinggal kan rawatan hospital utk melihat perubahan penyakit mereka...walau bagaimana pun..mereka mengatakan terdapat perbezaan jika membuat rawatan hospital ketika bersama2 mengambil jus ini dan dgn tidak mengambil nya.. jus ini diteruskan oleh mereka apabila kesan nye mereka tidak rasa sakit teruk semasa rawatan hospital dan kekal cergas bertenaga dan menambah selera makan terutama nya semasa rawatan kimo.
- Ia bukan lah jus rawatan yg memanaskan badan anda. Ia BUKAN HERBA YG MEMANASKAN BADAN dan ia merupakan herba yang amat perlu di miliki oleh setiap pesakit..
Call order wasap@call- En mohd zuhairi- 0174687570
๐kalau wasap lambat balas(biasa nya sebab ramai yg wasap dia.)
Tp nanti dia akn blas jugak yer..
#sharepadayangmemerlukan
#sharing is caring
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku mungkin baru mengetahui kisah ini setelah enam tahun berlalu, tapi aku begitu tersentuh dengan kisahmu. Dari kisah ini aku belajar untuk pantang menyerah dan bersyukur kita masih diberikan kesehatan oleh Tuhan.Selamat jalan Indah sayang, semoga Allah memberikan tempat yang terbaik disisinya, We love you <3
BalasHapusIndah, bahagialah disisi Tuhan, kini engkau sudah tdk merasa sakit lagi, kau meninggalkan tulisan ini semoga yg membacanya dapat bersyukur atas kesehatannya yg Tuhan masih anugrahkan, dan smoga tulisan ini jg menguatkan org yg bisa melihat sosok & pengalaman hidupmu dgn deritamu ini..
BalasHapusBahagialah di sana..saya adalah teman ayahmu..ayahmu sosok org yv tangguh kokoh, dlm ujiannya, dia jg ayah yg penyanyang serta periang..luar biasa indah..tetap senyum disana..๐๐